Ini Terobosan Kebijakan Kementan Percepat Swasembada Bawang Putih

By Admin


nusakini.com - Bawang putih merupakan salah satu komoditas strategis di Indonesia. Namun produksi lokal masih belum memadai, sehingga ketergantungan pada ekspor masih sangat tinggi. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) memberi perhatian lebih untuk mengembangkan komoditas ini. 

Sejumlah langkah sudah ditetapkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewujudkan percepatan swasembada bawang putih. Salah satunya adalah dengan membuka sentra-sentra baru pengembangan bawang putih di Indonesia, misalnya di Kabupaten Banyuwangi. Di daerah ini misalnya telah dilakukan panen bawang putih seluas 116 hektar di bekas hamparan yang sebelumnya tidak produktif.

Selain membuka sentra-sentra baru, terobosan kebijakan juga dilakukan. Sebut saja, misalnya, Peraturan Pertanian Nomor 38 tahun 2017. Kebijakan tersebut berisi kewajiban pelaku usaha hortikultura manapun untuk menanam dan menghasilkan bawang putih sebanyak 5 persen dari volume permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Dengan adanya kebijakan tersebut, mulai muncul beberapa pengusaha yang mau menoleh ke urusan bawang putih dalam negeri, termasuk yang dilakukan di Banyuwangi tadi. Kebijakan penganggaran juga telah dilakukan pemerintah. Wujudnya adalah APBN yang berfokus pada pengembangan bawang putih nasional.

Sementara itu, menurut perhitungan Kementerian Pertanian, untuk mencapai swasembada bawang putih dibutuhkan lahan seluas 73 ribu hektar, dengan target produksi 600.000 ton.

"Kita tahu, tahun 2014 lahan bawang putih hanya seribu hektar lebih. Tahun 2018, sudah mencapai 15 ribu hektar. Ini naik sekitar seribu persen. Tahun depan diharapkan bisa 45 ribu hektar. Tahun 2021, targetnya paling lambat kita sudah bisa swasembada bawang putih," ungkap Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

Apa yang jadi semangat Menteri Amran, yang memadukan kebijakan strategis dengan implementasi di lapangan, nampaknya makin terwujud. Pertanaman di sejumlah daerah seperti Temanggung, Karanganyar, Lombok Timur, Karo, Kota Batu, Banyuwangi, serta Bima sudah makin menunjukkan hasil. Sebagian besar dari wilayah tersebut akan panen tahun 2018. Semoga upaya swasembada ini mampu terus berjalan dengan baik. (tami)